Minggu, 31 Maret 2019

Dwi Risnawati_NHW#9

Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 7 

NHW #9 "BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN"

 

 

Bismillahirrahmaanirrohiim...

 

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama. Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat. Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena “mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”, Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya. Darimanakah mulainya? Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi “MISI SPESIFIK HIDUP KITA”
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES. Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY. Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan. Karena sejatinya amalan-amalan yang dicintai adalah amalan yang langgeng ( terus menerus) walaupun sedikit. Kalau di Jepang mereka mengenal pola kaizen ( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.


START FROM THE EMPHATY

Inilah kuncinya. Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga. Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi. Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat. KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Masya Allah tidak terasa NHW 9 ini adalah NHW terakhir dari kelas matrikulasi. Nah pada sesi ini ditugaskan untuk mulai melihat isu sosial di sekitar kita, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat. 

Rumus yang kita pakai adalah : PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan. Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur. Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri. Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam. Mulailah dari yang sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita. Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita. Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:
Selamat menjadi agen perubahan
Karena
Everyone is a Changemaker
(Setiap orang adalah agen perubahan)

Berikut saya uraikan tabel minat, hobi dan ketertarikan saya kemudian hardskill dan softskill yang saya punya serta isu sosial dan masyarakat yang berkembang sesuai dengan bidang minat yang saya tekuni, uraian tersebut lebih jelas dapat dilihat di tabel bawah ini :

EMPATHY + PASSION = SOCIAL VENTURE


MINAT, HOBI, KETERTARIKAN
SKILL HARD & SOFT
ISU SOSIAL
MASYARAKAT
IDE SOSIAL


Parenting




Menulis




Learning





Hard Skill :
-          Menulis
-          Belajar
-          Coaching
-          Membuat laporan



Soft Skill:
-          Menganalisa
-          Komunikatif
-          Mampu Bekerjasama
-          Motivator
Pengasuhan yang tidak sesuai fitrah anak









Orang tua yang belum “kembali” kerumah





Pendidikan usia dini dengan pengajaran calistung, tidak sesuai fitrah perkembangan
Ayah, Bunda












Ayah, Bunda








Para pengajar Paud
Gerakan Home Education berbasis fitrah anak, akhlak dan talent (Tulisan di blog dan sosmed, Buku dan Training)

Strength Based Family (Tulisan di blog dan sosmed, Buku dan Training)


 Mendirikan rumah belajar kreatif dan taman baca
 
Semoga quote ini bisa menjadi penyemangat sepanjang perjalanan, mengingatkan lagi bahwa ilmu yang Allah SWT titipkan akan Allah SWT tagih di akhirat kelak dengan pertanyaan “sebesar apa manfaat yang telah dihasilkan dari ilmu tersebut ?”

Minggu, 24 Maret 2019

Dwi Risnawati_NHW#8

Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 7 

NHW #8 "MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS"

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Masyaa Allah, sudah pekan ke 8 aja nih belajar di IIP, gak terasa banget, banyak hikmah dan pengetahuan baru. Kali ini belajar tentang banagimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Ada prinsip Bu Septi Peni Wulandani yang saya highlight yaitu:
“Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”, sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta. “Be Professional, Rejeki will Follow”.
Masih nyambung dengan itu, tugas Nice Homework 8 adalah tentang Menemukan Misi Spesifik Hidup, merangkai Be – Do – Have dan menerjemahkannya dalam lifetime purpose, strategic planning, dan new year resolution


Memilih Aktivitas

Pertanyaan/instruksi pertama di NHW 8 ini adalah memilih aktivitas yang sebelumnya sudah dikelompokkan di NHW 7. Saya diminta memilih salah satu aktivitas dari Kuadran 1, yaitu aktivitas yang SUKA dan BISA. Berikut aktivitas-aktivitas di Kuadran 1 saya :



SUKA
BISA
                 KUADRAN I

·         Bercerita
·         Reading
·         Writting
·         Coaching
·         Traveling
·         Fotography
·         Meneliti
·         Colaborating
·         Teamwork
·         Learning/Educating
·         Outbond
·         Olahraga bulu tangkis
·         Singing



Berhubung di pertanyaan/instruksi kedua NHW 8 ini diminta menguraikan Be – Do – Have. Maka urutan berpikirnya dari BE dulu, baru ke DO, baru ke HAVE. Aktivitas yang diminta di pertanyaan/instruksi pertama NHW 8 ini tentu adalah ranah DO.
ST 30 membantu menemukan BE – nya kita. Sementara pertanyaan/instruksi pertama disini adalah memilih aktivitas, yang berarti tentang DO. DO nya kita akan sangat tergantung dari BE yang dipilih. Setiap satu tipe peran yang ada di ST 30 (setiap BE), memiliki banyak aktivitas (DO). Jadi susah juga untuk memilih kalau hanya boleh pilih satu aktivitas. Karena setiap 1 peran yang saya pilih sebagai BE – nya saya, otomatis mengikutsertakan banyak DO di dalamnya.

Di tugas NHW 7, bahwa di antara beberapa tipe peran kuat yang muncul sebagai hasil ST 30 saya, saya memilih Educator dan Motivator untuk saya dalami. Untuk mempersempit pilihan aktivitas yang harus dilakukan, saya memilih 1 tipe peran yang saya anggap paling Gue Banget, dan sesuai juga dengan NHW#4 yaitu : Educator. Inilah BE – nya saya.

Untuk aktivitas-aktivitas yang merupakan turunan dari Educator ini, saya Enjoy melakukannya, Easy mengerjakannya, Excellent hasilnya, dan mudah-mudahan Earn (menghasilkan) berupa kemuliaan dan rejeki. Seperti yang Bu Septi dan Abah Rama ajarkan.
Sebagai highlight, jadi aktivitas yang saya pilih adalah : Learning/Educating, Reading, Writting, Colaborating, Coaching. 


Be – Do – Have

Konsep Be-Do-Have ini saya temukan penjelasan dari Zig Ziglar (alm.), seorang pembicara dan motivator internasional. Alm. Zig Ziglar juga penulis 14 buku, dan konsepnya ditulis ulang oleh banyak motivator, trainer, dan penulis di seluruh dunia. Melalui penjelasan seorang trainer bernama Malcolm Out di video Zig Ziglar’s Be Do Have, bisa dijelaskan konsep Be Do Have menurut beliau adalah sebagai berikut : 

 

Penjelasan lain tentang Be-Do-Have menurut Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen, dalam karya kolosalnya yang berjudul, “One Minute Millionare”, menberikan formula kesuksesannya.

Be adalah sisi dalam kita, yang bersifat abstrak: termasuk didalamnya adalah pikiran, semangat, keyakinan dan lain-lain. Sisi inilah yang dibangkitkan oleh para motivator..

Do adalah sisi ketrampilan kita, segala sesuatu yang berbentuk kata kerja; berlatih, berkunjung ke pelanggan, menelepon, melakukan etc … Ini harus kita dapatkan sendiri melalui tindakan dan evaluasi terus menerus, akan menjadi habbit yang mendukung.

Lalu, bagaimana dengan HAVE nya?

Nah, jika kita dapat melakukan segala perkerjaan dengan terampil, ditambah dengan semangat dan daya juang yang tinggi, bukankah kelimpahan (HAVE) akan mudah didapat?

Be=> Menjadi
Do=> Melakukan
Have=> Mempunyai


A Coaching Model Created by Wynoami Glasser
(Life Coach, UNITED STATES)























Jadi kalau menggunakan konsep Be – Do – Have, kita memulai dari Be dulu, baru ke Do, kemudian ke Have. Dengan konsep –konsep di atas, maka inilah BE – DO – HAVE saya :


Beranjak dari kotak BE maka DO yang akan dilaksanakan adalah learning/educating,reading, writting, colaborating dan coaching (sesuai dengan aktivitas kuadran 1), sebagai Ibu Pembelajar ingin menyerap berbagai ilmu anak dan keluarga, salah satu nya tahapan ilmu-ilmu pada IIP. Berkontribusi dan berkolaborasi pada komunitas, dll. Dengan demikian diharapkan nantinya saya akan memiliki atau HAVE setidaknya memiliki ruang berbagi dan juga untuk memotivator orang-orang di lingkungan sekitar.
 

Menyusun Milestone untuk Pencapaian (Achievements)

Milestone pencapaian yang harus disusun ini harus mampu menjawab 3 pertanyaan berikut :

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
    Sesuai mission of life, dapat memberikan kebermanfaatan bagi sesama dengan memaksimalkan potensi yang ada, sebagai media beribadah kepada-Nya.

2. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
    Menyelesaikan tahapan kelas di IIP dan memiliki ruang untuk berbagi baik melalui tulisan/buku ataupun komunitas dan seminar.
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
    Untuk 1 tahun kedepan insya Allah hutang pengasuhan terbayarkan (dikarenakan baru hijrah dari working mom ke fulltime mom), berkontribusi di Komunitas Home education (HEbAT) untuk melatih kreativitas dan public speaking, membuat portofolio perkembangan anak, membuat financial management keluarga, manajemen waktu & komunikasi keluarga yang baik dan mematuhi checklist indikator demi terwujudnya 10000 jam terbang.

Milestone pencapaian yang ingin saya lalui untuk mewujudkan misi hidup:

Dalam menjalankan aktivitas untuk mewujudkan peran yang diinginkan, maka belajar adalah hal utama yang harus dijalankan dengan tentunya memohon keridhoan Allah agar dimudahkan, tidak lupa selalu bertafakur dan Tazkiyatun Nafs. 

Kunci dari mencapai ini semua adalah MULAI melakukan perubahan. Seperti yang Bu Septi Peni Wulandani sampaikan “karena pilihannya hanya satu : BERUBAH atau KALAH”.