Jumat, 01 Februari 2019

Dwi Risnawati_NHW#1

Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 7

Nice Home Work1 "Adab sebelum Ilmu"

Sedikit sharing, dahulu, saya dan suami bekerja di perusahaan bank konvensional, semenjak ikut kajian di tahun 2015 kami menyadari kesalahan kami bahwa ada unsur ribawi dalam penghasilan kami. Sejak itu kami memutuskan berhijrah untuk mencari penghasilan yang diridhai Allah. Kami memutuskan untuk resign secara bergantian, yang pertama suami resign dan qadarullah menganggur sampai 8 bulan, membuat keuangan kami serba minus dan memotivtasi saya untuk berjualan apa saja yang bisa dijual. Lalu setelah anak kedua kami lahir barulah saya menyusul untuk resign dan fokus untuk di rumah, membersamai ananda dan suami, memenuhi fitrahnya seorang muslimah yang taat.

Berhubung rumah kami sudah tiga kali dimasuki maling, maka dua minggu setelah melahirkan anak kedua, kami memutuskan pindah ke Depok, untuk menempati rumah kami yang dari 2012 belum full ditempati, selama ini ditempati hanya hari Sabtu dan Ahad dikarenakan Senin sampai Jumat adalah office hour jadi selama itu pula kami tinggal di rumah orangtua kami di Jakarta. Dulu saat tinggal di rumah orangtua, saya terbiasa ada si mbak yang membantu pekerjaan rumah dan ada pengasuh untuk anak, setelah pindah ke Depok saya melakukan semua hal itu sendirian, hal itu membuat saya mengalami Baby Blues atau stress pasca melahirkan, akibatnya air asi saya kering tidak mau keluar. Ditambah lagi dengan kelakuan anak kami yang luar biasa membutuhkan kesabaran ekstra. Anak pertama kami yang haus akan perhatian, adalah salah satu dampak dari kedua orangtua nya bekerja di ranah publik (dahulu saat saya masih bekerja) dan kehadiran adik kecilnya yang baru saja lahir. Sikap tantrum, susah diatur dan mencari-cari perhatian sudah menjadi aktivitas sehari-hari. Setiap hari saya selalu emosi dan marah-marah.

Al-ummu madrasatul uula, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ia membawa peran penting dalam kehidupan, jika ia salah dalam mendidik dan menanamkan akhlak pada anak, tentu menjadi awal kehancuran generasi berikutnya.

Ibu harus memiliki bekal ilmu, bekal hidup dan mengintropeksi diri. Bahkan untuk menjadi seorang ibu perlu persiapan sejak dini dimulai sejak menentukan calon suami. Tugas seorang ibu ini bukan pekerjaan yang mudah, harus melibatkan pemahaman akan tugas menjadi ibu secara keseluruhan. Akan banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi dan membutuhkan kerjasama yang baik sehingga dapat menjalaninya dengan baik. Tentunya kerjasama ini perlu dikomunikasikan dengan suami. Agar dapat mendidik anak, termasuk memperhatikan kesehatan rohanidan jasmani anak, ibu perlu memahami berbagai pengetahuan umum yang mendukung.

Hal inilah yang melatar belakangi saya untuk menekuni ilmu parenting dengan berliterasi/penulis di Universitas  kehidupan ini. Tentunya selain jadi Mominterpreneur ala ala yang sudah saya tekuni semenjak saya resign hehehe..

Saya mulai intropeksi diri dengan mengikuti kajian-kajian muslimah yang berkaitan seputar Ibu dan pengasuhan serta bergabung pada komunitas parenting Fitrah based Education(FBE). Strategi saya kedepannya saya ingin banyak berkontribusi di komunitas dan turut serta mensyiarkan Fitrah based Education melalui berliterasi. Agenda kedepan saya mengikuti workshop FBE dan mengikuti bedah buku FBE. Mengikuti program Madrasah Al Walid dan Walidah di komunitas, yaitu kegiatan merancang peran peradaban islam dari rumah. Harapan kedepannya melalui ilmu ini selain untuk keluarga sendiri dapat bermanfaat juga membantu ayah bunda yang masih buta menangani problematika pengasuhan yang notabene nya dari berbagai budaya, kebiasaan dan latar belakang ilmu yang berbeda dan tentunya insya Allah akan membawa pahala jariah kita mengalir terus. Menjadi teman belajar, menjadi teman tumbuh, memindahkan fokus dari apa yang kita miliki, apa yang telah kita jalani, menjadi apa yang dapat kita berikan kepada orang lain.

Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, dalam proses mencari ilmu ada perubahan sikap yang saya perbaiki antara lain :
1. Menimba ilmu tidak semata-mata ingin mendapatkan ilmu tetapi juga mengamalkan ilmu tersebut, 2. Mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, datang lebih awal
3. Menghindari sikap yang merasa sudah lebih tahu dan lebih paham
4. Tidak memotong pembicaraan orang lain ketika sedang berdikusi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar